PENGENALAN
KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Dalam
produk-produk yang sering digunakan dalam rumah tangga terdapat banyak produk
yang mengandung bahan-bahan kimia, seperti yang terdapat pada produk pembersih,
produk pemutih, produk pewangi, produk pembasimi serangga dan yang lainnya.
A. Bahan
Kimia dalam Produk Pembersih
Produk
pembersih mengandung bahan kimia yang disebut sabun dan detergen. Banyak orang
yang salah mengartikan istilah sabun dan detergen. Misalnya, produk pembersih
piring disebut sabun pencuci piring. Padahal, produk pembersih piring
mengandung detergen, tidak mengandung sabun.
Sabun
merupakan bahan kimia yang terbuat dari bahan alam, seperti minyak dan lemak
yang direaksikan dengan bahan kimia lain yang disebut basa. Contoh basa yang
digunakan adalah natrium hidroksida atau kalium hidroksida. Hasil pencampuran
antara bahan alam dan bahan kimia tersebut menghasilkan senyawa kimia yang
disebut garam karboksilat. Contohnya adalah Natrium karboksilat dan kalium
karboksilat.
Adapun
detergen dibuat dari senyawa kimia bernama Alkyl
benzene sulphonate (ABS) yang direaksikan dengan natrium hidoksida sehingga
membentuk garam ABS-Natrium. Baik sabun maupun detergen berfungsi sebagai
pembersih kotoran.
Sabun
atau detergen terdiri atas molekul-molekul yang terbagi atas dua bagian. Ada
yang bersifat hidrofilik (menyukai air) dan ada juga yang bersifat hidrofobik
(tidak suka air). Para ahli kimia menamakannya sebagai sifat polar dan nonpolar.
Kotoran
yang bersifat polar akan larut dalam air sehingga cukup dibersihkan dengan air
dan tidak perlu menggunakan sabun. Pada umumnya, kotoran yang menempel pada
pakaian atau badan seperti minyak atau lemak bersifat nonpolar. Kotoran seperti
ini tidak akan hilang jika hanya dicuci dengan air. Untuk itu, perlu
ditambahkan sabun ke dalam cucian. Bagian sabun yang bersifat nonpolar akan
menempel pada kotoran yang bersifat nonpolar. Pada saat dibilas dengan air, air
yang bersifat polar akan menempel dan menarik bagian polar sabun.
B. Bahan
Kimia dalam Produk Pemutih
Produk
pemutih pakaian pada umumnya dapat menghilangkan noda yang teradpat pada kain
karena mengandung bahan kimia. Bahan kimia ini mempunyai kemampuan untuk
melepaskan kotoran yang menempel pada kain.
Pemutih
pakaian kebanyakan mengandung senyawa klorin, yaitu bahan pemutih bubuk (powder) yang disebut kalsium hipoklorit
(kaporit) dan pemutih cair yang disebut natrium hipoklorit. Bahan pemutih akan
mengoksidasi kotoran sehingga kotoran akan larut di dalam air.
C.
Bahan Kimia dalam Produk Pewangi
Aroma khas dari
bahan pewangi umumnya berupa aroma segar bunga dan buaah-buahan. Bahan-bahan
kima yang menimbulkan aroma harum pada buah-buahan, mengandung zat kimia yang
dinamakan ester (alkil alknoat). Berikut ini daftar zat kimia dan aroma yang
dihasilkannya.
Beberapa unsur dan rumus kimianya
Zat Kimia
|
Aroma Khas
|
Amil salisilat
|
Bunga melati
|
Amil sinamaldehida
|
Herbal
|
Sitronelol
|
Jeruk
|
Galaksolida
|
Musk
|
Geraniol
|
Bunga mawar
|
Selain
wewangain dari tumbuhan, aroma khas yang berasal dari hewan pun sering
digunakan. Misalnya, ambergis yang
diambil dari ekstrak usus ikan paus, gray
dari sperma ikan hiu, dan castorium
yang berasal dari kelenjar rusa betina.
Adapun
untuk menyerap keringat, produk pewangi mengandung zat kimia, yaitu senyawa
alumunium. Oleh karena kemampuannya dalam menyerap keringat, senyawa alumunium
disebut sebagai zat antiperspirant.
D.
Bahan Kimia dalam Produk Pembasmi
Serangga
Produk pembasmi
serangga mengandung bahan kimia, seperti senyawa karbamat (propoksur, karbanil,
aldikarb, dimetan, dan pirolan), senyawa organofosfat (parathion, malation, dan
tetraetil pirofosfat ), dan senyawa organoklor (aldrin, dieldrin, dichlorodipheniltrichloretane (DDT),
kepone, dan mireks). Komposisi dalam bahan pembasimi hanya mencantumkan zat
aktifnya, sedangkan pelarut atau bahan dasarnya tidak dicantumkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar